LOGO kediri
Beranda > Artikel > Yang Anda Perlu Ketahui Seputar Demam Berdarah
Artikel

Yang Anda Perlu Ketahui Seputar Demam Berdarah

Posting oleh puskesmasgerunglobar - 19 Des. 2021 - Dilihat 670 kali

Apa itu Demam Berdarah?

Demam berdarah dengue atau DBD merupakan penyakit mudah menular yang berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti (betina).

Penyebab dan Faktor Risiko Demam Berdarah

Kedua nyamuk penyebab DBD biasanya menginfeksi seseorang di pagi sampai sore hari menjelang petang.

Penularan terjadi saat nyamuk yang sudah terinfeksi virus dengue menggigit dan menghisap darah seseorang, saat itu terjadi virus akan tersebar kedalam tubuh seseorang.

Bisa dibilang, nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier) virus dengue tersebut. Selain gigitan nyamuk, demam berdarah dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko tersebut, di antaranya:

• Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya

• Tinggal atau bepergian ke daerah tropis

• Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan

tubuh yang lemah.

Apa Gejala Demam Berdarah

Umumnya gejala demam berdarah bersifat ringan, dan muncul 2–7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Gejala bisa saja berkembang menjadi semakin parah jika telat ditangani.

Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:

• Demam tinggi 2 – 7 hari disertai menggigil,

bisa mencapai 40 derajat Celsius

• Nyeri kepala berat

• Nyeri pada sendi, otot, dan tulang

• Nyeri pada bagian belakang mata

• Nafsu makan menurun

• Mual dan muntah

• Pembengkakan kelenjar getah bening

• Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam

• Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening dan

• Perdarahan di bawah kulit,

• Perdarahan dari hidung, gusi

Habitat nyamuk Demam berdarah (Aedes Aegypti) bersarang dan berkembang biak?

Jika di rumah atau halaman rumah terdapat tempat-tempat yang banyak airnya atau kerap kali dijadikan tempat penampungan air, hal ini berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk demam berdarah untuk berkembang menjadi nyamuk dewasa.

Contohnya, ban kendaraan yang sudah tidak terpakai, pot tanaman air (vas bunga), tempat minum hewan peliharaan, kolam renang, ember bekas, botol, pohon dengan lubang pada batangnya, pagar bambu yang pada ruasnya masih menyisakan bagian lubang, tempat pembuangan air pada belakang lemari es, tatakan dispenser, tempayan/bong, drum air, dan apapun yang dapat menampung air atau berisi air disaat hujan.

Nyamuk demam berdarah ini lebih suka berdiam dan berkembang biak dengan cepat di daerah yang panas dan lembap, seperti Indonesia. Data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kaitan antara perubahan iklim dan curah hujan yang tinggi dengan meningkatnya kasus demam berdarah. Infeksi virus dengue biasanya lebih tinggi jika seseorang berada di luar ruangan dan pada pagi hari dan sore hari. Namun, bukan berarti nyamuk Aedes aegypti tidak bisa berkembang biak di dalam ruangan atau menggigit di malam hari.

Nyamuk demam berdarah paling aktif mencari mangsa sekitar dua jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

Apa yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit Demam Berdarah.

1. Memelihara lingkungan tetap bersih dan cukup sinar matahari,

2. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara :

3M PLUS:

1. MENGURAS tempat-tempat penampungan air seperti bak

mandi secara berkala, 2X kali seminggu.

2. MENUTUP rapat-rapat semua tempat penampungan air atau

wadah terbuka yang berpotensi bisa menampung air hujan

sehingga dapat menjadi tempat bertelur nyamuk demam

berdarah.

3. MENGUBUR barang-barang bekas yang tidak terpakai

dihalaman rumah agar tidak menjadi sarang tempat

berkembang biak nyamuk demam berdarah.

PLUS mencegah perkembangan nyamuk adalah :

1. Memantau jentik nyamuk secara berkala

2. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

3. Menggunakan lotion anti nyamuk

4. Memasang kawat kasa pada ventilasi jendela dan pintu

5. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam kamar

6. Menaburkan bubuk abate pada penampungan air

7. Bersihkan selokan agar air dapat mengalir dengan lancar.

Bila ada anggota keluarga mengalami gejala diatas segera periksa ke Puskesmas terdekat.

 

*Sumber

halodoc.com

rsraza.banjarkab.go.id