Makanan hendaknya berasal dari sumber-sumber yang baik, selain baik tentunya juga harus menyehatkan.
Sehat adalah makanan yang seharusnya mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh memerlukan berbagai macam nutrisi agar dapat tetap sehat dan pertumbuhan dapat berjalan dengan optimal maka harus memiliki gizi yang baik dan seimbang. Keseimbangan makanan sehat adalah makanan yang memiliki kandungan karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait makanan, yakni keamanan dan nilai gizinya. Sebab, makanan yang kita konsumsi tersebut sejatinya adalah untuk membuat kita lebih sehat dan bukan sebaliknya mendatangkan penyakit.
Yang utama di dalam kita mengonsumsi makanan yang perlu dilihat adalah bagaimana kita menjamin makanan-makan yang kita konsumsi (keamanan dan nilai gizinya). Agar jaminan makanan itu bisa membuat tubuh kita lebih sehat, jadi tidak berpotensi terkait berbagai masalah kesehatan.
Penjaminan terhadap makanan tersebut dimulai dari tahap:
Mengonsumsi makanan sehat jelas penting untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan penyakit dari tubuh. Penelitian tidak henti-hentinya menghubungkan dan membuktikan bahwa kemunculan penyakit serius pada seseorang biasanya disebabkan oleh pola makan yang buruk, pengolahan makanan yang buruk (www.merdeka.com)
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan tiga cemaran, yaitu cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.
Pangan olahan yang diproduksi harus sesuai dengan Cara Pembuatan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) untuk menjamin mutu dan keamanannya.
Selain itu pangan harus layak dikonsumsi yaitu tidak busuk, tidak menjijikkan, dan bermutu baik, serta bebas dari Cemaran Biologi, Kimia dan Cemaran Fisik.
1. Cemaran Biologi
Cemaran biologi yang terdapat di pangan dapat berupa bakteri, kapang, kamir, parasit, virus dan ganggang. Pertumbuhan mikroba ini bisa menyebabkan pangan menjadi busuk sehingga tidak layak untuk dimakan dan menyebabkan keracunan pada manusia bahkan kematian.
Faktor yang membuat bakteri tumbuh seperti, pangan berprotein tinggi, kondisi hangat (suhu 40°- 60°C), kadar air, tingkat keasaman, waktu penyimpanan.
Cara pencegahan cemaran biologi, yaitu:
2. Cemaran Kimia
Merupakan bahan kimia yang tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam pangan. Cemaran kimia masuk ke dalam pangan secara sengaja maupun tidak sengaja dan dapat menimbulkan bahaya.
Cara pencegahan cemaran Kimia:
3. Cemaran Fisik
Adalah benda-benda yang tidak boleh ada dalam pangan itu sendiri diluar dari produk pangan itu sendiri.
Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian.
Tenaga pengolah atau penjamah makanan adalah semua orang yang melakukan kegiatan pengolahan makanan, dengan tidak melihat besarnya pekerjaan. Tenaga penjamah makanan adalah setiap orang yang secara langsung menangani makanan baik yang dikemas maupun tidak, menangani peralatan makanan atau yang melakukan kontak langsung dengan permukaan makanan.
Syarat utama pengolah makanan adalah memiliki kesehatan yang baik. sanitasi adalah penerapan dari prinsip-prinsip tersebut yang akan membantu dalam memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan yang baik pada manusia. Untuk menerapkan ini, maka seseorang harus mengubah segala sesuatu dalam lingkungan yang dapat secara langsung atau tidak langsung membahayakan orang disekitar kita. Sedangkan Higiene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan dan berbagai usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan (Purnawijayanti, 2001)
Selain hal-hal tersebut diatas, berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Pengolah/Penjamah makanan yang terlibat dalam pengolahan makanan, sebagai berikut:
Sanitasi makanan dapat diartikan pula sebagai upaya penghilangan semua faktor luar makanan yang menyebabkan kontaminasi dari bahan makanan sampai dengan makanan siap saji. Tujuan dari sanitasi makanan itu sendiri adalah mencegah kontaminasi bahan makanan dan makanan siap saji sehingga aman dikonsumsi oleh manusia.
Lima langkah berikut ini harus dilakukan dalam upaya pemeliharaan sanitasi makanan:
Pengelolaan makanan bukan bertujuan untuk “sekedar menyajikan makanan di meja makan saja”, melainkan harus melewati segala proses dan tahapan yang baik dan sehat, menerapkan prinsip higiene sanitasi makanan mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan tahap akhir penyajian makanan.
Khusus untuk pengolahan makanan harus memperhatikan kaidah cara pengolahan makanan yang baik.
Tempat penyimpanan bahan makanan harus terhindar dari kemungkinan kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lain maupun bahan berbahaya.
Gunakan tempat atau wadah sesuai dengan bahan makanan dan sesuaikan suhu penyimpanan.
Merupakan proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan jadi/masak atau siap santap dengan memperhatikan cara pengolahan makanan yang baik, yaitu :
Makanan jadi disimpan dengan baik di tempat tertutup agar tidak rusak atau busuk/basi
Wadah penyimpanan harus terpisah untuk setiap jenis makanan dan dapat menutup sempurna.
Makanan matang harus dipisahkan dengan bahan mentah.
Tidak boleh dilupakan juga suhu penyimpanan makanan harus sesuai jika memang makanan tersebut harus disimpan pada suhu tertentu.
Pengangkutan makanan harus memperhatikan higiene, tidak bercampur dengan bahan berbahaya dan beracun dan wadah makanan harus tertutup.
Wadah makanan harus terpisah dan tertutup (keslingkit.id)